Main My profile Registration Log out Login
Welcome Guest | RSS
Friday
2024-12-27
9:27 PM
           SD NEGERI PURWARAJA 4 "C-E-R-I-A"
"Cerdas-Edukasi-Relegius-Iptek-Amanah"
Jl. Raya Jiput Kp. Kadu Tanggay Ds. Purwaraja Kec. Menes Kab. Pandeglang
Kode Pos: 42262 Telp. (0253) 502091 e-mail : sdnpurwaraja4@yahoo.co.id

Site menu
Calendar
«  April 2011  »
SuMoTuWeThFrSa
     12
3456789
10111213141516
17181920212223
24252627282930
My Facebook
Sdn Purwaraja Empat

Buat Lencana Anda
Sharing With
Main » 2011 » April » 26 » Beberapa Strategi Pembelajaran Kelompok
9:56 PM
Beberapa Strategi Pembelajaran Kelompok


Dalam model pembelajaran kooperatif sangat penting untuk memfasilitasi siswa untuk dapat belajar dan bekerjasama dalam kelompok. Ada beberapa strategi bagaimana membuat dan menjalankan skenario pembelajaran secara kelompok. Berikut ini beberapa di antaranya.

Think-share-pair

Strategi ini berguna untuk mendengarkan satu sama lain serta memiliki kesempatan waktu yang lebih banyak. Setelah berdiskusi secara berpasangan, siswa diharapkan akan dapat belajar berbicara dan mendengarkan orang lain.
Urutan strategi pembelajaran kelompok think-share-pair ini adalah sbb:

  1. Siswa mendengarkan sementara guru memberikan pertanyaan atau tugas.
  2. Siswa diberi waktu untuk memikirkan jawaban/respon secara individu.
  3. Siswa berpasangan dengan salah satu temannya dan membicarakan tanggapan mereka.
  4. Siswa kemudian diundang untuk berbagi tanggapan dengan seluruh kelompok/pasangan lain.

Kelemahan cara ini adalah dengan kelompok yang hanya terdiri dari dua orang, siswa kurang mendapat sudut pandang pendapat yang beragam.

Numbered Heads Together (NHT)
Strategi ini berguna untuk memeriksa pemahaman, untuk meninjau, sebagai obat penawar untuk seluruh kelas menjawab pertanyaan-format
Langkah:

Siswa membentuk sebuah tim dari 3-5 siswa dan diberi nomor untuk tiap siswa. Kelompok merupakan percampuran yang ditinjau dari latar belakang sosial, ras, suku, jenis kelamin dan kemampuan belajar

  1. Guru mengajukan pertanyaan langsung atau melalui LKS.
  2. Siswa mendiskusikan jawaban bersama-sama dan memastikan semua anggota tahu jawabannya. Jika perlu, ada anggota yang berfungsi mengecek jawaban dari masing-masing anggota.
  3. Guru memanggil siswa dengan menyebut nomor secara acak dan siswa dengan nomor tersebut mengangkat tangan dan memberikan jawaban untuk disampaikan ke seluruh siswa di kelas.
  4. Pada akhir sesi, guru bersama siswa menyimpulkan jawaban akhir dari semua pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang disampaikan.

Ada beberapa manfaat pada model pembelajaran kooperatif tipe NHT terhadap siswa yang hasil belajar rendah yang dikemukakan oleh Lundgren dalam Ibrahim (2000: 18), antara lain adalah :

  • Rasa harga diri menjadi lebih tinggi
  • Memperbaiki kehadiran
  • Penerimaan terhadap individu menjadi lebih besar
  • Perilaku mengganggu menjadi lebih kecil
  • Konflik antara pribadi berkurang
  • Pemahaman yang lebih mendalam
  • Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi
  • Hasil belajar lebih tinggi

STAD (Student Teams Achievement Divisors)
Secara umum, STAD dapat dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

  1. Membentuk kelompok yang beranggotakan 4 orang secara heterogen (campuran menurut prestasi, jenis kelamin, atau suku),
  2. Guru menyajikan pelajaran,
  3. Guru memberikan tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-anggota kelompok. Anggota kelompok yang sudah memahami materi, diharapkan menjelaskan apa yang sudah dimengertinya kepada anggota kelompok yang lain sampai setiap anggota kelompok tersebut memahami materi yang dimaksud,
  4. Guru memberikan kuis/pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat mengerjakan kuis/pertanyaan, siswa harus bekerja sendiri,
  5. Memberi evaluasi,
  6. Kesimpulan.

JIGSAW
Jigsaw dapat digunakan untuk mengembangkan konsep, menguasai materi, serta untuk diskusi dan tugas kelompok.
Langkah-langkahnya adalah sbb:

  1. Siswa dikelompokkan ke tim.
  2. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda
  3. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan
  4. Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/sub bab yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan sub bab mereka.
  5. Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang sub bab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh
  6. Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi
  7. Dilakukan tes untuk mengetahui apakah siswa telah memahami materi yang didiskusikan.
  8. Guru memberi evaluasi dan kesimpulan

Strategi yang disampaikan ini masih sangat umum dan dapat dimodifikasi serta disesuaikan dengan situasi dan kondisi kelas.

Sumber:

  1. http://herdy07.wordpress.com/2009/04/22/model-pembelajaran-nht-numbered-head-together/
  2. http://laorenswantik.blogspot.com/2008/10/keefektifan-strategi-belajar-kooperatif.html?zx=c8218425959b3ee7
  3. http://nizland.wordpress.com/2009/07/29/student-teams-achievement-divisors-stad/
  4. http://asepsuhendar.wordpress.com/2009/02/13/pengalaman-mengajar-modified-jigsaw/
Views: 773 | Added by: zerryx | Tags: Siswa aktif, belajar, belajar kelompok, teknik mengjar | Rating: 0.0/0
Total comments: 0
Name *:
Email *:
Code *:
Search
GALERI
Entries archive
TIME NOW
Statistics

Total online: 1
Guests: 1
Users: 0
Web Site Hit Counter
Free Hit Counters
Copyright MyCorp © 2024